Novena Ulita, S.Pd., M.Sn. – Akademisi Desain Komunikasi Visual
Buat anda mahasiswa desain yang masih berjuang menyelesaikan tugas akhirnya, pasti mulai muncul rasa keinginan agar karya dapat berbeda dengan karya lainnya yang sudah pernah ada. Kali ini kita akan membahas cara agar dapat anda memperoleh orisinalitas karya yang memiliki makna mendalam dan gagasan yang kuat.
ORISINALITAS BUKAN HARUS “BARU”. TAPI HARUS “JUJUR”
Banyak mahasiswa salah paham bahwa orisinalitas itu berarti harus bikin sesuatu yang super baru. Padahal dalam dunia desain ada prinsip iterasi, yakni sebuah karya tidak benar-benar baru namun selalu terinspirasi dari karya sebelumnya. Namun, tentu menjadi pertimbangan berikutnya adalah bagaimana car akita memproses inspirasi dengan perspektif kita dan mengambilnya menjadi insight dari gagasan karya kita.
Orisinalitas dapat dijelaskan jika anda telah mampu mengeksplorasi karya desain orang lain. Anda akan menemukan ide jika anda mampu melihat ide orang lain terlebih dahulu.
Anda dapat terinspirasi pada gaya desain tertentu, corak warna tertentu, namun sedapatnya tidak hanya meniru secara keseluruhannya. Lakukan Teknik ATM (amati, tiru dan modifikasi) sesuaikan dengan masalah dan solusi desain yang akan diberikan.
Maka ketika anda menemukan suatu referensi, lakukanlah eksplorasi referensi secara lebih mendalam, temukan elemen dan struktur desain dari karya sebelumnya, dan kajilah hal-hal apa saja yang menarik dalam karya referensi tersebut sehingga menjadi pilihan anda.
TIPS MENEMUKAN REFERENSI
- Tentukan terlebih dahulu tema dari gagasan karya yang akan dirancang
- Temukan referensi dari produk desain yang sejenis : dari referensi ini akan membantu anda lebih fokus melihat pada elemen dan struktur desain yang membangun karya tersebut. Misalnya : anda akan merancang sebuah video animasi, maka anda eksplorlah elemen apa saja yang ada pada animasi tersebut, amati struktur yang membangun animasi sehingga dapat disebut sebagai produk animasi. Dari sini anda membedah karya desain melihat dari unsur-unsurnya dan struktur yang menjadi panduan penting bagi anda merancang gagasan karya
- Temukan referensi dari gaya desain tertentu. Jika anda sudah merumuskan sebelumnya target perancangan anda, maka hal ini akan mengarahkan anda menemukan gaya desain tertentu yang tepat, yang sesuai dengan selera target, namun sesuai juga dengan tren pada saat ini. Hal ini penting membantu anda fokus pada penggayaan sehingga ketika anda menjelajah dalam platform-platform menemukan referensi, anda tidak menghabiskan banyak waktu tapi fokus pada tujuan dalam menemukan referensi tersebut.
- Ambilah bagian-bagian dari referensi dan kemudian kumpulkan dalam 1 halaman kosong dan biarkan otak anda bekerja mengamati satu ide dan ide lainnya dan kemudian anda jadikan moodboard gagasan karya anda
Dalam menemukan referensi, anda harus dapat fokus dan pahami arahnya. Menemukan referensi tanpa arah akan menghabiskan waktu dan tidak efisien. Hal hasil ide anda akan terus berkembang tanpa menemukan solusi dan keputusan desain yang tepat. Ketika anda mengulas referensi pada bab state of the art atau yang dikenal dengan orisinalitas, maka anda dapat merumuskannya dalam bentuk tabel maupun dalam bentuk narasi deskriptif. Hal yang terpenting sebenarnya adalah mengulas karya secara mendalam dari segi elemen dan struktur desain. Dan sebaiknya referensi yang dihadirkan minimal 3-5 referensi bukan 1 saja.
Contoh referensi yang dituliskan dalam tabel :
Setelah tabel referensi anda lanjutkan dengan menjelaskan bagian-bagian dari referensi yang membangun gagasan karya anda. Oleh sebab itu, jangan hanya menyertakan tabel referensi tanpa ada penjelasan orisinalitas karya anda.
Bagian penjelasan orisinalitas adalah menjelaskan gagasan karya anda sehingga berbeda dari karya referensi dan menemukan inspirasi baru. Pemaparan orisinalitas menjadi penting dalam penjelasan di laporan tugas akhir anda dan harus ada.
Berikut contoh penjabaran yang dapat anda tuliskan sesudah tabel referensi :
Karya akan berjudul : Gaung Diam
Karya ini hadir sebagai respons atas tren visual kampanye anti-bullying yang selama ini cenderung menggunakan pendekatan naratif linier dan simbol-simbol umum seperti “bayangan”, “suara”, dan “warna suram” untuk merepresentasikan pengalaman korban. Berbeda dari karya-karya sejenis, Gaung Diam menggunakan pendekatan eksperimental berupa animasi generatif dengan input suara asli dari remaja korban bullying yang telah dimanipulasi secara visual menjadi bentuk-bentuk abstrak, menyerupai denyut emosi. Alih-alih menarasikan kisah secara eksplisit, karya ini mengekspresikan rasa secara imersif dalam bentuk animasi audio-visual non-linear, sehingga penonton mengalami perasaan “terjebak” dan “tidak terdengar” secara langsung.
Tidak hanya itu, karya ini juga menggabungkan sistem interaktif berbasis eye-tracking simulation (simulasi gerak mata) di mana respons visual berubah tergantung fokus penonton, menciptakan pengalaman personal dan intens. Dengan ini, karya menekankan bahwa bullying bukan hanya tentang cerita korban, tetapi juga tentang bagaimana kita menanggapi diamnya mereka.
CATATAN PENTING : hindari kata-kata yang abstrak, seperti kata menarik, sederhana, simple, dsb. Jelaskanlah karya anda dengan dekriptif menggunakan istilah-istilah desain atau teknik desain tertentu yang spesifik sehingga gagasan anda dapat dibayangkan dengan lebih jelas.
RELEVANSI STUDI : PENGETAHUAN TEORI DAN KEMAMPUAN TEKNIS
Relevansi studi merupakan pemaparan studi-studi yang anda butuhkan dalam merancang gagasan karya anda. Untuk merancang sebuah karya tentu ada keahlian secara teknis dan riset materi desain sehingga membantu anda dalam merancang. Maka pada bagian ini anda dapat menjelaskan berbagai studi yang anda butuhkan dan lakukan.
Sebagus apapun karya anda jika tidak sesuai dengan core studi anda, tentu tidak mencapai tujuan dari perancangan karya tersebut. Studi berkenaan dengan keilmuan dari program studi anda yang lebih spesifik mendukung perancangan.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menuliskan relevansi studi :
a. Metode dan pendekatan yang dipilih apakah sesuai dengan core program studi anda
b. Apakah objek studi (objek materi) dan masalah yang diangkat sesuai dengan isu kekinian dan mampu dijawab melalui desain
c. Apakah anda sudah menggunakan teori-teori desain tertentu dan prinsip desain tertentu dalam berkarya
Berikut contoh penjabaran relevansi studi (jangan lupa mensitasi sumber literatur) :
a. Teori Desain Visual
Teori Gestalt digunakan untuk membangun komposisi visual yang kuat dan intuitif. Misalnya:
Law of Continuity (hukum kesinambungan) diterapkan dalam alur gerak partikel untuk menyimbolkan denyut emosi yang berkelanjutan.
Law of Similarity digunakan untuk menciptakan ritme visual melalui elemen suara dan bentuk yang mirip namun memiliki variasi.
Teori Warna (Color Theory) digunakan untuk membentuk suasana psikologis:
Warna abu gelap dan biru digunakan untuk merepresentasikan emosi tertekan dan kesunyian.
Warna merah muda neon sebagai simbol “jeritan” emosional yang tak terdengar.
b. Prinsip Desain Grafis dan Motion
Kontras digunakan untuk membedakan antara suara batin (visual internal) dan suara sosial (background noise).
Ritme dan Repetisi diterapkan dalam gerakan partikel untuk menciptakan kesan tekanan psikologis yang berulang.
Unity dan Harmony dijaga melalui konsistensi gaya visual: efek glitch, tekstur grain, dan bentuk abstrak suara.
c. Prinsip Desain Naratif Audiovisual
Mengacu pada teori Visual Storytelling oleh Bruce Block (2008), karya ini tidak menggunakan narasi verbal eksplisit, tetapi menggunakan elemen visual dan audio sebagai penggerak cerita emosional. Ini menciptakan pengalaman yang lebih dalam dan personal.
Sound design diperlakukan sebagai aktor utama: suara napas, detak jantung, dan distorsi suara diposisikan sebagai pengganti dialog.
Teknik non-linear narrative digunakan untuk menunjukkan bahwa pengalaman bullying tidak selalu dapat diceritakan secara kronologis, melainkan bersifat siklus dan traumatis.
d. Psikologi Desain dan Audiens
Berdasarkan pendekatan empathy-based design, karya dibangun melalui pendekatan emosional agar penonton tidak sekadar paham isu bullying, tetapi merasakan pengalaman korban secara multisensori.
Teori komunikasi visual dari Paul Lester menekankan bahwa emosi dapat dibangun lebih kuat melalui komposisi dan warna dibandingkan teks. Oleh karena itu, karya ini meminimalkan penggunaan teks.
JANGAN TAKUT GAGAL : ITERASI ADALAH BAGIAN DARI PROSES KREATIF
Iterasi dalam desain adalah proses pengulangan yang merupakan bagian dari proses pengembangan karya desain dengan tujuan semakin menyempurnakan karya desain. Prinsip ini harus melalui tahapan eksplorasi- uji coba- evaluasi dan revisi perbaikan yang dilakukan secara terus menerus sampai diyakini mencapai hasil yang optimal. Untuk itu sebaiknya uji desain yang dilakukan tidak hanya dilakukan sekali saja, namun dapat dilakukan minimal 3- 5 kali sebelum sebuah karya dinyatakan layak didistribusikan lebih luas.
Adapun tujuan menjalankan prinsip iterasi yakni :
- Menghindari asumsi yang keliru terhadap gagasan yang dibangun
- Mendekatkan solusi pada kebutuhan target sehingga memastikan ulang karya menjawab permasalahan
- Menghasilkan karya yang lebih matang dan relevan kekinian
- Memperkuat validitas desain dengan uji yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dalam ranah akademik
Tugas akhir bukan hanya proyek akhir sebelum wisuda, tapi akan menjadi portofolio anda ke depannya. Maka rancanglah karya yang memiliki orisinalitas yang kuat dan relevansi studi yang matang sehingga karya desain mampu menjawab permasalahan dan tentukan memberikan kebanggaan bagi anda. Selalu jujurlah dengan ide anda, malu jika anda melakukan plagiat dan jalani prosesnya tahapan per tahapan sehingga anda siap menjadi desainer professional di masa depan.
Karena orisinalitas melatih anda memiliki sikap kejujuran bagian dari etika profesi di masa depan.