Jakarta — Duta Besar Australia yang baru untuk Indonesia, Rod Brazier, secara resmi menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam upacara kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Selasa.
“Merupakan suatu kehormatan besar bagi saya untuk menjadi Duta Besar Australia di Indonesia,” ujar Duta Besar Brazier dalam pernyataannya. “Australia dan Indonesia memiliki hubungan yang tak terpisahkan, dan saya berharap kemitraan kedua negara akan terus tumbuh menjadi lebih erat, kuat, dan saling menguntungkan.”
Rod Brazier sebelumnya menjabat sebagai Deputy Secretary di Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, dengan tanggung jawab utama dalam isu-isu pembangunan dan kerja sama multilateral. Beliau juga pernah menjabat sebagai High Commissioner untuk Kepulauan Solomon.
Di dalam negeri, karier diplomatik Brazier mencakup posisi strategis seperti pimpinan Divisi Kebijakan Internasional di Departemen Perdana Menteri dan Kabinet Australia, serta berbagai peran senior di sektor pelayanan publik Australia dan organisasi non-pemerintah.
Brazier juga memiliki pengalaman yang mendalam di Asia Tenggara. Ia pernah menjadi Country Representative untuk The Asia Foundation di Kamboja, serta bekerja di Indonesia dan Malaysia melalui lembaga yang sama.
Menariknya, Brazier fasih berbahasa Indonesia. Pengalamannya di Indonesia dimulai sejak tahun 1990, ketika ia menghabiskan enam bulan belajar di Universitas Hasanuddin, Makassar, dan tinggal bersama keluarga Indonesia. Setelah itu, ia juga tinggal dan bekerja di Jakarta selama beberapa tahun.
Secara akademik, Rod Brazier meraih gelar Master of Arts dari Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University, dan Bachelor of Arts (Honours) dalam Studi Asia dari Griffith University.
Dengan latar belakang diplomasi dan pengalaman regional yang kuat, penunjukan Brazier diharapkan semakin mempererat hubungan strategis Indonesia dan Australia ke depan.